Opini yang terlanjur beredar dalam masyarakat selalu merasa takut untuk bersahabat dengan ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Sering kali para ODHA dikucilkan dan diasingkan dalam kehidupan bermasyarakat. Ketakutan seperti ini memang wajar, karena masyarakat kita khususnya para remaja masih awam dan minim informasi tentang penyebab atau penularan virus HIV/AIDS.
Seperti yang dikutip Okezone Lifstyile dan Detik Health beberapa hari yang lalu, bahwa remaja Indonesia yang paham HIV/AIDS dengan benar hanya 11,4%. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan bagi kita semua.
Kalau saja para remaja sadar betapa pentingnya informasi seputar HIV/AIDS, tentu mereka akan bisa mengontrol diri agar tidak terjerumus kearah pergaulan bebas yang cenderung mengarah pada free sex atau sek diluar nikah yang menjadi salah satu faktor penyebab penularan virus HIV. Karena seperti yang kita tahu bahwa masa remaja adalah masa pencarian jati diri, emosi yang masih labil dan rasa keingintahuan tentang hal baru begitu kuat.
Bahkan informasi yang saya dapatkan melalui browsing seperti yang dikutip radarmadiun.co.id dan regional.kompas.com, di kabupaten Madiun, Jawa Timur, menurut Kepala bidang pemberantasan penyakit dan upaya kesehatan (P2UK) Soelistyo Widiyantono, kamis (10/11/2011) ditemukan 40 kasus pengidap atau penderita HIV/AIDS. Jumlah ini lebih banyak dari tahun 2010 yang hanya ditemukan 28 kasus. Sungguh sangat mengkwatirkan penularan virus HIV/AIDs yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Hal ini menunjukan betapa kurangnya informasi dimasyarakat, khususnya para remaja tentang bagaimana cara gaya hidup sehat yang tidak mengarah pada pergaulan bebas atau free sex.
Nah, kalau saja kita tahu bagaimana penyebab dan penularan virus HIV/AIDS, sebetulnya untuk bersahabat dengan mereka para ODHA tidak harus takut. Justru seharusnya kita semua memberikan semangat bagi para ODHA, karena mereka butuh kita, mereka butuh motivasi untuk tetap tegar dalam menjalani hidup.
1 komentar:
beri semangat untuk ODHA, bravo
Post a Comment