Kemarau tahun ini membuat para petani seperti “sudah jatuh tertimpa tangga pula”, bagaimana tidak, tahun kemarin banyak para petani gagal panen karena wereng. Dan tahun ini lebih parah lagi, karena irigasi tak lagi bisa mengairi sawah – sawah para petani hingga membuat para petani tak bisa lagi mengerjakan sawahnya karena tidak ada air.
Bayangkan hampir di semua wilayah pulau jawa dari jawa timur, jawa tengah dan jawa barat para petani banyak yang mengeluh, karena sawah - sawah mereka tak ada air. Sawah – sawah mereka tak terlihat hijau lagi.
Dan bukan hanya petani saja kini yang mengeluarkan air mata kepedihan, sejumlah wilayah di kabarkan kekurangan atau kehabisan air bersih, seperti di wilayah kabupaten trenggalek. Ratusan kepala keluarga di dua kecamatan kesulitan mendapatkan air bersih.
Sementara itu di kabupaten wonogiri, diperkirakan sekitar 75.000 jiwa juga kekurangan air bersih dan masih banyak lagi wilayah – wilayah di indonesia yang kekeringan.
Musim kemarau tahun ini membuat para petani dan ratusan jiwa kepala keluarga bersedih, menjerit, dan bahkan menagis meneteskan air mata.
Harapan kita semua, semoga semua ini cepat berlalu dan Indonesia kembali menjadi “gemah ripah loh jinawi”dan menjadi lumbung pangan internasional. Tak ada lagi air mata di musim kemarau, yang ada senyum sumringah para petani.
0 komentar:
Post a Comment