Sumber : VIVAnews
Jum'at, 14 Januari 2011, 09:17 WIB
"Kandungan polifenol yang merupakan antioksidan terdapat dalam teh. Gunanya menangkal radikal bebas dan mengurangi lemak jahat seperti kolesterol," kata pemerhati nutrisi, Rina Purwadi di Kidzania Pasific Place Mall,
Rina mengatakan, ada perbedaan takaran ideal konsumsi teh antara orang dewasa dan anak-anak. Tingkat kepekatan teh untuk anak berbeda dengan kepekatan teh bagi orang dewasa.
Pada orang dewasa, konsumsi idealnya 3-4 gelas per hari. Sementara pada balita dan anak, cukup 1-2 gelas perhari. "Anak-anak yang sedang berkembang masih membutuhkan lemak seperti kolesterol. Sehingga, teh untuk anak sebaiknya tidak sepekat yang diminum orang tua," ia menambahkan.
Lalu, adakah batasan umur balita boleh minum teh? "Tidak ada batasan, tergantung kondisi anak masing-masing. Saat bayi enam bulan atau balita diare, teh dapat diminumkan. Namun seduh hanya kekuningan, tidak sampai memerah seperti teh yang biasa diminum orang dewasa," ujarnya.
Cara membuat minuman teh pun perlu diperhatikan. Bila ingin mendapat khasiat terbaik teh, seduhlah sekantung teh atau daun teh untuk beberapa porsi kecil selama tiga menit. Ini akan menghasilkan kepekatan ideal untuk orang dewasa.
Sedangkan untuk balita dan anak, proses penyeduhan bisa lebih cepat, cukup 1-2 menit. Teh yang sudah diseduh sebaiknya langsung dihabiskan. "Teh yang diseduh berkali-kali sebenarnya sebagian besar antioksidannya sudah habis. Menyeduh teh sebaiknya hanya sekali. Kantung dan ampasnya sebaiknya langsung dibuang."
Selain kepekatan teh, memerhatikan asupan gizi pada anak yang sering minum teh juga penting. Misalnya, tidak membiarkan anak mengonsumsi teh dalam wakti berdekatan dengan konsumsi susu. "Teh dapat mengikis kalsium dan nutrisi susu. Sebaiknya diatur kapan minum susu dan minum teh."
0 komentar:
Post a Comment