Tepat pukul 12 malam artikel ini saya tulis. Jari – jariku mulai menari pada huruf diatas keyboard. Menari tapi tak senada dan seirama. Hanya ditemani nada sumbang sang jangkrik dan sang kodok. Rasa kantuk bercampur rasa takut duel bertarung untuk merebutkan siapa yang berhak duduk dalam singgasana benakku.
Karena aku hidup di pinggiran kota, sebuah dusun kecil yang jauh dari irama music café atau hiruk pikuk nya kehidupan malam di kota.
Sebaris dua baris kalimat aku tuliskan tapi tetap saja tak ada ide yang brillian yang bisa aku banggakan dalam blogku yang telah berumur 7 bulan ini.
Hingga sampai irama music keroncong terdengar sayup – sayup. Sejenak aku terdiam, mendengarkan dari mana arah suara musik itu.
Eeeee ternyata irama musik itu berasal dari perutku yang sejak sore belum terisi. Sejenak aku tahan rasa lapar untuk meneruskan tulisan ini, sampai – sampai kentutkupun tak mau keluar, gara – gara tak punya ide untuk menulis posting dalam blogku. Akhirnya ku akhiri sudah tulisan ini dengan satu huruf, yaitu Huruf “ TITIK (.)”.
0 komentar:
Post a Comment