12 January 2011
Sumber : www.vivanew.com
Seleksi Timnas Indonesia U-23 tahap II mulai digelar hari ini, Selasa, 11 Januari 2011. Sama seperti tahap I, penyaringan kali ini juga melibatkan sejumlah pemain berdarah asing.
Pada seleksi hari ini, hanya ada satu pemain 'bule' yakni Ruben Wuarbanaran. Pemain asal klub Belanda FC Den Bosch ini memiliki ayah Maluku dan ibu Belanda. Lahir pada 15 Agustus 1990, Ruben merupakan anak keempat dari delapan bersaudara.
"Indonesia negara yang indah. Saya akan senang bisa membela Indonesia," kata Ruben kepada wartawan seusai latihan pagi yang berlangsung di Lapangan PSSI, Senayan, Jakarta. "Mudah-mudahan saya bisa lolos dan masuk tim SEA Games (2011). Saya harap begitu."
Sayangnya, pada seleksi hari ini Ruben kurang bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya. Dia beralasan masih jetlag setelah mendarat di Indonesia, Senin pagi kemarin pada pukul 08.00 WIB. Selain itu, cuaca panas juga sangat mengganggunya. Ini pula yang membuatnya hanya bisa menjalani satu babak latih tanding. Di paruh kedua, pemain berposisi bek sayap ini harus beristirahat.
"Ada perbedaan waktu enam jam antara Indonesia dengan Belanda. Di sini juga udaranya sangat panas. Saya harus banyak minum. Di Belanda suhunya -2 derajat celcius, di sini panas sekali," kata Ruben lagi.
Namun, secara keseluruhan Ruben mengaku puas dengan seleksi hari ini. Dengan tinggi 187 cm dan berat 75 kg, dia tidak tampak kesulitan mengimbangi permainan rekan-rekannya dari Indonesia.
Ruben yang berposisi bek kiri di klubnya, hari ini ditempatkan di posisi gelandang yang bertugas memberi umpan kepada para striker.
"Saya optimis bisa masuk tim Indonesia, kita lihat saja nanti," kata pemain yang memiliki tato inisial nama anggota keluarganya di tangan kanan itu. Pada seleksi hari ini, hanya ada satu pemain 'bule' yakni Ruben Wuarbanaran. Pemain asal klub Belanda FC Den Bosch ini memiliki ayah Maluku dan ibu Belanda. Lahir pada 15 Agustus 1990, Ruben merupakan anak keempat dari delapan bersaudara.
"Indonesia negara yang indah. Saya akan senang bisa membela Indonesia," kata Ruben kepada wartawan seusai latihan pagi yang berlangsung di Lapangan PSSI, Senayan, Jakarta. "Mudah-mudahan saya bisa lolos dan masuk tim SEA Games (2011). Saya harap begitu."
Sayangnya, pada seleksi hari ini Ruben kurang bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya. Dia beralasan masih jetlag setelah mendarat di Indonesia, Senin pagi kemarin pada pukul 08.00 WIB. Selain itu, cuaca panas juga sangat mengganggunya. Ini pula yang membuatnya hanya bisa menjalani satu babak latih tanding. Di paruh kedua, pemain berposisi bek sayap ini harus beristirahat.
"Ada perbedaan waktu enam jam antara Indonesia dengan Belanda. Di sini juga udaranya sangat panas. Saya harus banyak minum. Di Belanda suhunya -2 derajat celcius, di sini panas sekali," kata Ruben lagi.
Namun, secara keseluruhan Ruben mengaku puas dengan seleksi hari ini. Dengan tinggi 187 cm dan berat 75 kg, dia tidak tampak kesulitan mengimbangi permainan rekan-rekannya dari Indonesia.
Ruben yang berposisi bek kiri di klubnya, hari ini ditempatkan di posisi gelandang yang bertugas memberi umpan kepada para striker.