Pages

Legenda Ki Sungging Dan Seni Ukir Jepara

16 March 2011




Share






Kabupaten Jepara terkenal dengan ukiran kayu para pengrajinnya. Ukiran ini mereka namakan dengan istilah ukiran Jeporonan, yang bermakna ukiran dan meubel dari Jepara.

Ukiran dan kerajinan Jepara memang khas dan diminati konsumen, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Namun tahukah Anda kemahiran pengrajin Jepara ini konon berhubungan dengan sebuah cerita legenda yang menyertainya.

Alkisah, hiduplah seorang seniman bernama Ki Sungging Adi Luwih yang cukup terkenal. Suatu hari, keahliaan sang seniman akhirnya terdengar oleh seorang Raja. Sang seniman diundang oleh raja untuk menggambar sang permaisuri, hingga akhirnya Ki Sungging Adi Luwih menyanggupinya.

Dengan cekatan dan keahlian lukisannya Ki Sunggih berhasil menyelesaikan lukisannya sehingga gambar permaisuri sangat mirip dengan yang asli. Hanya saja ada kekeliruan yang berujung pada keputusan Raja untuk menghukum Sungging dengan hukuman yang lebih berat lagi.

Pada saat melukis sang permasiusri, ternyata Ki Sungging tidak menyadari saat sedang asyik menggambar rambut, ada satu tetes cat hitamnya yang terjatuh. Yang membuat heboh, jatuhnya tetesan cat itu memercik tepat di pangkal paha gambar permaisuri yang tampak seperti tahi lalat.

Mengetahui lukisan tersebut, sang Raja murka karena mengira Ki Sungging telah melihat permaisuri telanjang. Sang raja akhirnya menghukum Ki Sungging untuk membuat patung permaisuri di atas langit atau di udara. Kalau sebelumnya dia hanya melukis, sekarang dihukum dengan yang lebih berat, yakni membuat patung dengan gambar sang permaisuri lagi.

Ki Sungging pun akhirnya menyanggupi permintaan Raja dan dengan dibantu kesaktian Ki Sungging, ia bisa terbang dengan dibantu layang-layang dan membuat patung di udara.

Namun, malang tak dapat dihindari, ketika patung masih setengah jadi, tiba-tiba angin bertiup kencang. Ki Sungging yang terus berkonsentrasi tidak mampu mengendalikan layang-layang yang dikendarai hingga akhirya terlempar bersama patung dan alat pahatnya.

Konon, dari sini patung setengah jadi tersebut terlempar hingga pulau Bali, dan selanjutnya patung tersebut ditemukan masyarakat Bali. Hingga sekarang, masyarakat Bali tersebut dikenal juga sebagai ahli membuat patung. Sementara alat pahat yang digunakan Ki Sungging terlempar hingga jatuh di belakang gunung di kawasan Jepara.

Dari balik kawasan gunung inilah, menurut cerita legenda, seni ukir Jepara mulai berkembang dan terus maju hingga populer seperti sekarang ini.(sumber)
Continue Reading | komentar

Pesona Pantai Kartini Kota Jepara




Share






Obyek Wisata Pantai Kartini terletak 2,5 km ke arah barat dari Pendopo Kabupaten Jepara. Obyek wisata ini berada di kelurahan Bulu kecamatan Jepara dan merupakan obyek wisata alam yang menjadi dambaan wisatawan. Berbagai sarana pendukung seperti dermaga, sebagian aquarium Kura-kura, motel, permainan anak-anak (komedi putar, mandi bola, perahu arus), dan lain-lain telah tersedia untuk para pengunjung. Suasana di sekitar pantai yang cukup sejuk memang memberikan kesan tersendiri buat pengunjung, sehingga tempat ini sangat cocok untuk rekreasi keluarga atau acara santai lainnya.Ditempat ini pula para pengunjung dapat melepaskan lelah dengan duduk-duduk di bawah gazebo sambil menghirup udara segar bersama terpaan angina laut.

Kawasan dengan luas lahan 3,5 ha ini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai jalur transportasi laut menuju obyek wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang. Sekarang juga sudah tersedia sarana transportasi ke Karimunjawa dari dermaga Pantai Kartini yaitu KMP. MURIA (waktu tempuh 5 jam) dan Kapal Cepat KARTINI I (waktu tempuh 2,5 jam).
Selain itu Pantai Kartini tidak bisa lepas dari suatu event tradisional yang disebut “LOMBAN”. Event ini merupakan event budaya milik masyarakat Kabupaten Jepara yang berlangsung selama 1 hari tepatnya pada tanggal 8 Syawal atau seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.

LEGENDA DAN SEJARAH
Sebetulnya nama obyek wisata Pantai Kartini lebih dikenal dengan sebutan “PEMANDIAN” pikiran mereka langsung tertuju pada satu maksud yaitu Pantai Kartini, bukan obyek wisata yang lain.
Kartini Beach Jepara Istilah “PEMANDIAN” berasal dari kata “MANDI” yang mengandung pengertian “tempat untuk mandi”.

Pemakaian kata tersebut kiranya pantas, karena di kawasan obyek wisata Pantai Kartini terdapat sebuah tempat khusus untuk mandi bagi pengunjung pada saat sedang berkunjung. Tempat tersebut memang cocok untuk mandi karena airnya sangat jernih dan lokasi pantainya bersih juga letaknya agak jauh dari keramaian pengunjung.

Letak tempat tersebut tepatnya berada di bagian pantai yang paling barat dan oleh masyarakat dikenal dengan sebutan “PONCOL”. Biasanya para pengunjung melakukan mandi di tempat ini pada waktu fajar dan sore menjelang senja sekaligus menyaksikan keindahan sunset. Sampai sekarang lokasi ini masih tetap digunakan untuk mandi para penderita sakit kulit gatal-gatal, & rematik dengan harapan sakitnya segera sembuh.
Sementara itu diriwayatkan bahwa komplek Pantai Kartini dulu merupakan sebuah pulau yang banyak ditumbuhi rerimbunan tanaman kelor, sehingga pulau tersebut terkenal dengan sebutan Pulau KELOR. Saat itu pulau Kelor masih terpisah dengan daratan di Jepara.
Oleh karena proses sedimentas, maka lama kelamaan antara pulau-pulau tersebut bersatu. Pulau Kelor dulu didiami oleh seorang Melayu bernama Encik Lanang atas jasanya dalam membantu Belanda dalam perang Bali.

Di komplek Pantai Kartini pula sekaligus tempat pemakaman Encik Lanang dan sampai sekarang makam tersebut selalu diziarahi oleh para nelayan sebelum pesta lomban berlangsung.
Selain itu Pantai Kartini juga merupakan bukti sejarah yang tidak akan lepas/sirna dari kehidupan pribadi tokoh emansipasi wanits RA Kartini. Pantai yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumah kediaman (Pendopo Kabupaten) dimana beliau dibesarkan ini memang dulu menjadi daerah tujuan wisata bagi keluarga/kerabat Kabupaten untuk beristirahat dan melepas lelah.

Di pantai ini pula RA Kartini pada masa kecilnya sering bermain-main dan bercanda ria bersama-sama saudaranya. Ahirnya sebagai ungkapan penghargaan dan untuk mengingat kebesaran perjuangan RA Kartini maka pantai tersebut dinamakan “PANTAI KARTINI”.

Continue Reading | komentar

Foto Seksi Atiqah Hasiholan Di Majalah ME

15 March 2011






Continue Reading | komentar

Atiqah Hasiholan Besyukur Miliki Alis Tebal Bak Semut Berbaris



Share






MENERIMA dan mensyukuri setiap apa yang diberikan Tuhan, nyatanya sangat penting bagi aktris Atiqah Hasiholan. Diketahui memiliki alis tebal alami bak semut berbaris, sudah barang tentu merupakan keuntungan sendiri bagi putri aktivis dan seniman Ratna Sarumpaet ini.

"Alhamdulillah, saya memang terlahir dengan alis yang tebal. Sehingga yang saya lakukan hanya menjaga kerapihannya saja, terkadang mencabutinya sendiri maupun di salon," papar Atiqah kepada okezone saat acara temu media "Water That Kills" oleh Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air (KRuHA) di Cafe Au Lait, Menteng, Jakarta, Selasa (15/3/2011).

Sementara untuk make up, Atiqah mengaku lebih terfokus membuat wajahnya terlihat lebih cerah dan menghilangkan "mata panda".

"Untuk make up, semua bagian wajah saya fokuskan. Saya juga selalu me-highlight beberapa bagian wajah supaya terlihat lebih cerah dan memulaskan concealer untuk menghilangkan lingkaran hitam di bawah mata. Penggunaan bulu mata palsu hanya untuk acara yang penting dan mengundang banyak media saja saya pasang, agar mata terlihat lebih tajam. Saya jarang pakai untuk bepergian sehari-hari," jelas Atiqah.
Lantas, bagaimana dengan pola makan yang diterapkan Atiqah setiap hari?

"Dibilang jaga badan sih enggak juga. Saya hanya makan secara tidak berlebihan dan sangat menjaga asupan nasi," tutupnya.( sumber )
Continue Reading | komentar

Atiqah Hasiholan Cantik Dan Penuh Talenta




Share






CANTIK dan penuh talenta, mungkin ini yang dapat terungkap jika kita berbicara tentang aktris cantik Atiqah Hasiholan. Seperti wanita pada umumnya, wanita yang sering menghiasi acara televisi sebagai ikon sebuah merek sabun ternama ini mengaku memiliki kekurangan di bagian tubuhnya.

"Permasalahan tubuh saya ada di kaki. Kaki saya memang panjang, tapi kecil. Nah, itu yang membuat saya kesulitan mencari sepatu yang pas. Misalnya sedang memakai high heels yang terbuka di depannya, kaki saya akan 'menggelosor' ke depan (merosot). Begitu juga kalau pakai high heels yang tertutup depannya, kaki saya 'menggelosor' dan menekuk. Tentunya itu yang bikin kaki saya tidak nyaman," tutur putri dari aktivis dan seniman Ratna Sarumpaet ini kepada okezone saat acara temu media "Water That Kills" oleh Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air (KRuHA) di Cafe Au Lait, Menteng, Jakarta, Selasa (15/3/2011).

"Maka setiap saya menemukan sepatu yang pas, sudah pasti wajib beli," sambung Atiqah.
Lantas, berapa jumlah sepatu yang dimiliki Atiqah saat ini?

"Tidak banyak. Di rumah saat ini saya hanya memiliki sekitar 40 pasang sepatu. Dan saya tidak pernah menyisihkan bujet khusus untuk sepatu," tutup wanita kelahiran 3 Januari 1982 ini.
Sumber

Continue Reading | komentar

Kesehatan

More on this category »

Olahraga

More on this category »
 
Support : Home | Gaya Hidup | Tip Cinta | Kalimat Mutiara | About Me | Privacy Policy | Sitemap
Copyright © 2011. Pelangi Delapan - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger