Pages

Showing posts with label Olahraga. Show all posts
Showing posts with label Olahraga. Show all posts

Sejenak Menengok Kebelakang TIMNAS Indonesia Tahun 2010

12 January 2011

Sepakbola Indonesia terus bergeliat. Di tengah pergulatan mencari kejayaan di lapangan hijau, banyak kejadian menarik yang terjadi sepanjang tahun 2010. Dimulai dengan kekalahan dari Oman 2-1 yang membuat Indonesia gagal melangkah ke putaran final Piala Asia untuk kali kelima beruntun dan diakhiri dengan kemenangan ironis 2-1 atas Malaysia yang tidak cukup membawa Garuda menjuarai AFF Suzuki Cup 2010.

Tahun 2010 juga diwarnai banyak kejadian kontroversial, terutama masalah Nurdin Halid yang tetap menolak mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum PSSI meski diserang dari berbagai penjuru: dari pemerintah maupun fans.

Namun, tahun Macan Logam ini diakhiri dengan penuh antusiasme. Kegagalan Indonesia di AFF Suzuki Cup ternyata tidak mengundang nestapa yang parau. Sepakbola Indonesia malah terangkat ke sisi lain yang tidak terbayangkan sebelumnya, yaitu menjadi salah satu sendi yang bisa menggerakkan persatuan bangsa. Meski potensi tersebut menyimpan daya ledak ke dalam karena ekspos berlebihan harus dibayar mahal dengan hilangnya fokus dan terbangnya gelar yang diimpikan masyarakat.

Seperti yang disebut orang bijak, masa depan menyimpan misteri. Tidak ada yang bisa diketahui tentang perjalanan sepakbola Indonesia di tahun 2011 mendatang. Satu hal yang pasti, PSSI masih memiliki banyak pekerjaan rumah, salah satunya adalah masalah penyelenggaraan Liga Primer Indonesia (LPI) yang terus mengundang reaksi pro dan kontra.

Tahun 2010
 
Januari
 
6 Januari:
Peluang Indonesia tampil di Piala Asia untuk kali kelima beruntun musnah setelah menderita kekalahan 2-1 dari Oman di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Pada pertandingan ini, saking gemasnya atas penampilan timnas yang mengecewakan, seorang penonton bernama Hendri Mulyadi turun gelanggang dan mencoba menjebol gawang Ali Al Habsi. Setelah menggiring bola setengah lapangan, tendangannya gagal dan Hendri digelandang polisi.

Pertandingan ini juga menandai akhir kontrak Benny Dollo sebagai arsitek timnas. Namun, PSSI memperpanjang masa kerja Dollo hingga laga terakhir kualifikasi Piala Asia 2011 melawan Australia di Brisbane, Maret.

25 Januari:

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut rombongan tur trofi Piala Dunia di Istana Negara. Momentum ini diserukan Presiden sebagai tekad membangkitkan persepakbolaan tanah air.

Februari
 
2 Februari
SAD Indonesia kembali bertolak ke Uruguay sebagai lanjutan program pembinaan tim usia dini di negara juara dunia pertama itu. Tim yang dilatih Cesar Payovich Perez akan menjalani kompetisi hingga akhir tahun. Terjadi lima pergantian pemain, Galih Dimas, Imam Agus Faisal, Sahlan Sodik, dan Syaiful Bachri dieliminasi dan digantikan oleh Aris Wahyu, Manahati Lestusen, I Wayan Yulian Arimbawa, Ahmad Rezal, dan Muhammad Arsyad.

5 Februari:
Menko Kesra Agung Laksono dan Menpora Andi Mallarangeng mengumumkan rencana penyelenggaraan Kongres Sepakbola Nasional (KSN) dalam waktu dekat.

Maret
 
3 Maret:
Indonesia menutup rangkaian kualifikasi Piala Asia 2011 dengan kekalahan 1-0 di kandang Australia. Pertandingan ini sekaligus menjadi penutup kiprah Benny Dollo sebagai pelatih tim Garuda.

4 Maret:
PSSI resmi menunjuk Alfred Riedl sebagai pelatih baru timnas senior dan timnas U-23 Indonesia. Pelatih asal Austria ini sebelumnya menukangi Laos U-23 dan sukses menembus semi-final SEA Games 2009. Namun, Riedl menyatakan negosiasi belum sepenuhnya mencapai kata sepakat.

21 Maret:
Pelaksanaan Kongres Sepakbola Nasional (KSN) kian mendapat dukungan banyak pihak. Kalangan wartawan, sejumlah mantan pemain timnas, seperti Oyong Liza, tokoh olahraga nasional MF Siregar, dan pengusaha Arifin Panigoro menggelar diskusi reformasi sepakbola Indonesia.

28 Maret:
Nurdin Halid bereaksi atas penyelenggaaan Kongres Sepakbola Nasional (KSN) di Malang karena menilai pertemuan tersebut mencampuri urusan internal organisasi PSSI. "Desakan agar saya mundur di luar sistem. Kalau dituruti, sama saja dengan premanisme konstitusi," kilah Nurdin.

30-31 Maret:
Kongres Sepakbola Nasional (KSN) digelar di Malang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ikut menghadiri pertemuan yang diharapkan dapat menjadikan masa depan sepakbola Indonesia jadi lebih baik. Namun, KSN berakhir antiklimaks dengan menghasilkan rekomendasi yang sama sekali tidak menyinggung kepemimpinan Nurdin sebagai ketua umum PSSI. KSN justru makin menegaskan betapa kokohnya tancapan kuku seorang Nurdin di tubuh organisasi olahraga paling populer negara ini.

April
 
11 April:
Timnas futsal Indonesia berhasil menggondol gelar juara AFF Cup setelah membantai Malaysia 5-0 di Ho Chi Minh, Vietnam. Keberhasilan ini setidaknya dapat menghapus dahaga gelar persepakbolaan nasional barang sejenak. Apalagi perhatian pada cabang futsal tidak sebesar sepakbola konvensional.

13 April:
PSSI mengangkat Iman Arif menjadi ketua BTN yang baru. Iman adalah direktur sepakbola SSI Arsenal dan seorang pengusaha sebelum terjun ke dunia persepakbolaan nasional. Ketua BTN yang lama, Rahim Soekasah, dialihkan menjadi direktur badan pembinaan dan pengembangan pemain usia muda (BPPUM). Penempatan Rahim ke BPPUM sudah santer terdengar sejak Januari.

19 April:
Peringatan ulang tahun PSSI ke-80 dirayakan di Jakarta International Expo, Kemayoran. PSSI memberikan sejumlah penghargaan kepada mereka yang telah memajukan persepakbolaan Indonesia. Lencana emas diberikan kepada timnas SEA Games 1987 yang diwakili oleh Herry Kiswanto. Begitu pula kepada timnas SEA Games 1991 yang diwakili Robby Darwis. Penghargaan yang sama juga disematkan kepada timnas futsal yang berhasil menjuarai Piala AFF di Vietnam. Penghargaan Suratin Madya diberikan kepada Dali Taher dan Sutan Harhara; serta kepada Keluarga Timisela (Freddy, Hengky, Piece, Max) dan Sundoro.

29 April:
Laga ISL antara tuan rumah Persik Kediri dan Persebaya Surabaya gagal digelar karena tidak memperoleh izin dari kepolisian. Akibatnya, Persik dijatuhi sanksi oleh Komisi Disiplin dan Persebaya memperoleh kemenangan WO. Namun, keputusan dianulir Komisi Banding dan pertandingan tetap harus digelar.

Mei
 
8 Mei:
Secara resmi Alfred Riedl muncul sebagai pelatih timnas Indonesia di dunia internasional. Kepada Reuters Riedl menyatakan, "berupaya melakukan segenap kemampuan seperti di masa lalu dan para pemain harus bersatu seratus persen jika ingin menjadi bagian dari tim".

14 Mei:
Empat pemain Sriwijaya FC diperiksa dan diamankan selama 24 jam oleh Poltabes Palembang menyusul penganiayaan terhadap suporter setelah pertandingan melawan Persija Jakarta. Empat pemain itu adalah Charis Yulianto, Cristian Warobay, Ambrizal, dan Isnan Ali. Inilah salah satu titik terendah hubungan antara pemain dan fans dalam sejarah persepakbolaan nasional. Pada perkembangannya, keempat pemain itu tidak lagi memperkuat Sriwijaya pada musim 2010/11.

18 Mei:
Widodo Cahyono Putro menjadi asisten pelatih timnas mendampingi Alfred Riedl. Sebelumnya Riedl sudah menetapkan Wolfgang Pikal sebagai asistennya. Sebagai pelatih kiper, BTN menetapkan Edi Harto untuk melengkapi susunan staf teknik tim.

21 Mei:
Ketua umum Pengcab PSSI Surabaya Saleh Ismail Sukadar dijatuhi sanksi larangan berkecimpung dalam kegiatan persepakbolaan nasional selama dua tahun karena melakukan pelanggaran organisasi. Komisi disiplin PSSI menilai Saleh nekat membentuk kepengurusan Pengcab PSSI Surabaya yang baru. Keputusan ini makin mempertegas perbedaan pendapat Saleh dengan PSSI.

29 Mei:
Persibo Bojonegoro berhasil menjuarai Divisi Utama Liga Indonesia setelah mengalahkan Deltras Sidoarjo 3-1 di laga final. Kedua tim memastikan diri lolos ke ISL ditambah dengan Semen Padang yang keluar sebagai juara ketiga berkat kemenangan 1-0 atas Persiram Raja Ampat. Persiram masih berpeluang promosi jika mampu mengalahkan tim peringkat ke-15 ISL di laga play-off.

30 Mei:
Pekan terakhir ISL. Sebanyak delapan pertandingan sekaligus digelar pada hari ini. Arema Indonesia sudah memastikan diri sebagai juara liga empat hari sebelumnya setelah bermain imbang melawan tuan rumah PSPS Pekanbaru. Namun, liga masih menyisakan satu laga penentuan play-off degradasi antara Persebaya Surabaya dan Persik Kediri yang batal digelar karena alasan keamanan. Masalah pertandingan tunda ini kemudian berlarut-larut hingga beberapa bulan kemudian.

Juni
 
9 Juni:
Alfred Riedl pulang sejenak ke Austria untuk menjalani operasi lutut. Sementara itu, sistem seleksi timnas terus digelar meski kompetisi sedang rehat dan fokus publik mengarah pada penyelenggaraan Piala Dunia di Afrika Selatan.

Juli
 
5 Juli:
Di tengah gegap gempita Piala Dunia di Afrika Selatan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menagih langkah nyata pelaksanaan tujuh butir rekomendasi sewaktu Kongres Sepakbola Nasional (KSN) di Malang, Maret lalu. Pada kesempatan yang sama, Presiden SBY juga berjanji mengupayakan agar timnas mendapat pelatih dengan rekam jejak yang baik. Padahal, Alfred Riedl sudah menandatangani kontrak selama dua tahun sebagai pelatih Garuda.

11 Juli:
Mantan pelatih timnas Turki Fatih Terim disebut-sebut menjadi figur yang tepat menangani tim Indonesia. Rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam lawatan ke Turki bahkan secara khusus mendekati Terim serta mengajaknya ke Indonesia untuk mewujudkan penjajakan. Terim bahkan dikatakan memberi tanggapan positif atas ajakan itu. Namun, seiring perkembangan waktu, kepastian kunjungan Terim ke Indonesia menguap begitu saja.

20 Juli:
PSSI menyatakan akan melakukan pemantauan sekaligus seleksi terhadap para pemain keturunan Indonesia yang ada di Belanda. Pemilihan pemain akan melibatkan langsung ketua BTN Iman Arif dan pelatih timnas Alfred Riedl. PSSI sudah mengantungi sejumlah nama yang akan didekati.

Agustus
 
1 Agustus:
Sriwijaya FC menjuarai Copa Indonesia setelah mengalahkan Arema Indonesia 2-1 di Solo. Pertandingan sempat diwarnai interupsi oleh (mantan) Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo karena menganggap wasit Jimmy Napitupulu tidak mampu memimpin sehingga memancing kericuhan penonton. Babak kedua tertunda pun setengah jam. Pada pertandingan final ini striker Arema Noh Alam Shah mendapat kartu merah pada babak pertama. Gelar juara sekaligus menjadi hadiah perpisahan manis bagi pelatih Rahmad Darmawan yang dipastikan tidak memperpanjang kontrak bersama Sriwijaya.

4 Agustus:
Laga Amal di stadion Gajayana, Malang, menjadi debut penampilan Irfan Bachdim di Indonesia. Selain Irfan, turut serta dalam laga amal dua pemain keturunan, yaitu Kim Kurniawan dan Alessandro Trabucco. Laga Amal ditujukan untuk menyumbang dua legenda sepakbola tanah air, Lucky Acub Zainal dan Rusdy Bahalwan.

5 Agustus:
Laga tunda ISL Persik Kediri melawan Persebaya Surabaya di stadion Brawijaya, Kediri, batal digelar. Pengawas Pertandingan dari PT LI menyatakan pertandingan tidak bisa diselenggarakan, tetapi tidak disebutkan alasan pembatalan yang jelas. Pembatalan ini merupakan kali kedua yang terjadi.

8 Agustus:
Setelah memberikan kesempatan, BLI akhirnya menetapkan tanggal ini sebagai jadwal pasti untuk laga tunda Persik Kediri dan Persebaya Surabaya di Palembang. Merasa tidak mendapat keadilan, Persebaya memilih tidak berangkat dan Persik pun menang WO 3-0. Meski demikian, Persik tetap terdegradasi karena kalah selisih gol dari Pelita Jaya di klasemen akhir ISL.

10 Agustus:
Pelita Jaya memastikan diri bertahan di ISL setelah menundukkan tim Divisi Utama, Persiram Raja Ampat, 4-2 melalui adu penalti pada laga play-off. Laga dua tim berjalan membosankan dan tidak menghasilkan gol sepanjang waktu normal ditambah perpanjangan waktu.

September
 
15 September:
AFF menggelar undian penyisihan Suzuki Cup 2010 di Hanoi, Vietnam. Hasilnya, Indonesia, yang menjadi tuan rumah, berada di grup berat bersama Malaysia, Thailand, dan pemenang babak kualifikasi -- belakangan tiket ini direbut Laos. Grup lain berisi tuan rumah Vietnam, Singapura, Myanmar, dan runner-up kualifikasi -- yaitu Filipina.

16 September:
Muncul kabar klub top Uruguay, Club Atletico Penarol, merekrut dua pemain SAD Indonesia yang berlatih di kompetisi Cuarta Division setempat, Syamsir Alam dan Reffa Money. Namun, ternyata kehadiran dua pemain muda Indonesia itu hanya sebagai wakil pemain untuk menyepakati kerja sama kedua tim.

17 September:
Sebanyak 15 klub Indonesia berkumpul di Jakarta dan sepakat membentuk Liga Primer Indonesia (LPI). Klub-klub tersebut adalah PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Arema Malang, Persija Jakarta, PSMS Medan, Persipura Jayapura, Semen Padang, Persitara Jakarta Utara, PSPS Pekanbaru, PSS Sleman, Persijap Jepara, PSIS Semarang, Persema Malang, Deltras Sidoarjo, dan Persibo Bojonegoro. Lima klub lain juga diklaim mendukung LPI meski tidak datang dalam pertemuan, yaitu Sriwijaya FC, Persita Tangerang, Persib Bandung, Persis Solo, dan Mitra Kukar.

Salah satu gagasan LPI adalah membagi seluruh keuntungan kepada klub peserta. Selain itu, LPI bertujuan agar klub-klub peserta bebas dari dana APBD. Tentang kemungkinan sanksi dari pihak otoritas resmi, LPI menyatakan akan membahas dengan PSSI agar kompetisi dapat berjalan.

Sebagai langkah awal, kabarnya konsorsium LPI akan memberikan subsidi hingga Rp20 milyar kepada klub-klub peserta.

26 September:
Pekan perdana ISL musim 2010/11 dipentaskan. Sebagai penanda kick-off kompetisi, digelar pertandingan Semen Padang melawan Persipura Jayapura dan PSPS Pekanbaru dan Persija Jakarta. Kedua pertandingan itu berakhir dengan hasil imbang, masing-masing 1-1 dan 2-2.

Oktober
 
4 Oktober:
Khusus menghadapi Uruguay, Indonesia memanggil lima pemain keturunan untuk memperkuat tim. Namun, Sergio van Dijk dan Jeffry de Vischer tidak bisa memenuhi panggilan. Sementara, Tobias Waisapy, Jhonny van Beukering, dan Rafael Maitimo sempat berlatih dengan timnas meski akhirnya tidak bisa dimainkan dalam pertandingan karena masalah paspor.

5 Oktober:
PSSI mengajukan permintaan anggaran pembangunan basecamp timnas dan pembangunan akademi sepakbola nasional kepada DPR RI dengan angka yang fantastis: Rp1,4 triliun! Permintaan tersebut mengundang komentar dari anggota Komisi X DPR RI, Dedi Gumelar. "Belum sebanding dengan prestasi yang ada selama ini. Giliran diminta transparansi, PSSI malah berlindung di balik statuta," tukasnya.

8 Oktober:
Setelah menunggu lima bulan lamanya, Alfred Riedl akhirnya memulai debut sebagai pelatih timnas Indonesia. Tugasnya tidak ringan karena harus menghadapi semi-finalis Piala Dunia 2010, Uruguay. Meski sempat unggul melalui gol Boaz Solossa, Indonesia menyerah telak 7-1.

12 Oktober:
Indonesia menjalani laga uji coba internasional kedua dan sukses mengalahkan Maladewa 3-0 di stadion Siliwangi, Bandung. Dua pemain debutan, Oktovianus Maniani dan Yongki Aribowo, mencetak gol dalam pertandingan ini.

14 Oktober:
Kiprah Alfred Riedl ternyata tidak membuat ketua umum PSSI Nurdin Halid puas. Kepada wartawan Nurdin mengaku sudah memerintahkan BTN untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja Riedl. Pernyataan ini muncul setelah muncul rumor tidak harmonisnya hubungan Riedl dengan manajer Andi Darussalam Tabusalla karena mengusir dokter pribadi sang manajer dari rapat tim.

24 Oktober:
Sebanyak 17 klub mendeklarasikan pembentukan Liga Primer Indonesia (LPI) di Entertainment Plaza, Semarang. Klub-klub tersebut adalah Bali FC, Batavia FC, Bogor Raya FC, Jakarta FC, Manado United, Maung Bandung Raya, Medan Chiefs, Persebaya Surabaya, Persema Malang, Arema Malang, Persibo Bojonegoro, Persis Solo, PSM Makasar, PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, Semarang United, dan Semen Padang. General manager LPI Arya Abhiseka menyatakan sebenarnya ada 20 klub yang berkomitmen bergabung, tetapi tiga klub tidak hadir, yaitu Persisam Samarinda, Bontang FC, dan Deltras Sidoarjo.

November
 
5 November:
Cristian Gonzales resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) per 3 November dan dipresentasikan kepada media oleh BTN. Salah satu faktor Gonzales dapat memperoleh paspor Indonesia adalah karena sudah bermain tujuh tahun di tanah air dan bahkan menikahi wanita Indonesia, Eva Siregar. Kehadiran Gonzales langsung dimanfaatkan Alfred Riedl dengan memanggilnya untuk bersiap menuju AFF Suzuki Cup.

7 November:

Secara mendadak PSSI memberhentikan Iman Arif sebagai ketua BTN dan melakukan restrukturisasi organisasi. SK pemberhentian dikeluarkan per tanggal 29 Oktober dan mencabut keputusan SK tanggal 7 Juli tentang pengangkatan Iman. Ketua BTN baru dijabat Nirwan Bakrie dan Hamka Kady selaku sekretaris. Iman dimutasi menjadi deputi bidang teknis.

12 November:
Alfred Riedl akhirnya mencoret nama Boaz Solossa dari daftar skuad yang dipersiapkan untuk AFF Suzuki Cup 2010. Riedl mengatakan sudah cukup bersabar menanti kedatangan Boaz dari Jayapura karena menunggui anaknya yang sedang sakit. Keputusan tegas ini mengundang reaksi pro dan kontra dari masyarakat tentang keseriusan Boaz membela tim Garuda.

22 November:
Club Atletico Penarol resmi merekrut Syamsir Alam dan Zainal Haq untuk mengikuti liga Uruguay U-19 mulai tahun 2011. Tiga hari sebelumnya tim SAD Indonesia sudah kembali ke Jakarta dari Montevideo dan berikutnya menjalani dua laga uji coba.

Desember
 
1-29 Desember:
Meski mengawali AFF Suzuki Cup 2010 dengan penampilan prima, Indonesia akhirnya harus puas dengan menempati posisi runner-up. Dalam dua laga final, Indonesia gagal meraih hasil positif di kandang Malaysia dan kalah 3-0. Hasil tersebut terbukti menjadi kunci keberhasilan Malaysia menjadi juara baru AFF Suzuki Cup karena pada laga kedua di Senayan mereka "hanya" kalah 2-1.

Penampilan Indonesia di turnamen mengundang antusiasme publik yang turut diwarnai lahirnya idola baru, Irfan Bachdim. Antrean tiket pertandingan menjadi topik pembahasan tersendiri karena ratusan ribu orang berjubel memperebutkan tiket pertandingan. Ketidakteraturan proses penjualan tiket menjadi sorotan banyak pihak, tapi PSSI bergeming dan malah menaikkan harga tiket sejak laga semi-final hingga final.

Kekisruhan penjualan tiket mencapai puncak pada 26 Desember ketika sejumlah calon penonton Kategori III merangsek masuk lapangan stadion GBK, Senayan, dan merusak pagar pembatas stadion. Dikhawatirkan laga final berlangsung panas karena Indonesia kalah 3-0 di kandang Malaysia. Selain itu, kekalahan diwarnai insiden laser dari penonton tuan rumah kepada sejumlah pemain Indonesia. Namun, hebatnya, pertandingan final berjalan tertib dan fans tetap mengelu-elukan timnas Garuda sepanjang dan sesudah pertandingan meski gagal menjadi juara.

22 Desember:

LPI menggelar acara peluncuran bagi undangan dan media di Hotel Kempinski, Jakarta. Acara turut dihadiri sejumlah tokoh, seperti Sutiyoso, Anies Baswedan, Effendi Anas, Bambang Harimurti, Marsilam Simanjuntak; serta Walikota Malang Peni Suparto, Walikota Makassar Ilham Sirajudin, Bupati Bojonegoro Suyoto, Wakil Walikota Solo FX Hadi Rudianto, dan Wakil Walikota Surabaya Bambang DH. Kompetisi direncanakan bergulir mulai 8 Januari 2011 di Solo.

30 Desember:
Tiga klub ISL, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, dan PSM Makassar, menyatakan mundur dari kompetisi dan memilih fokus mengikuti LPI. Atas keputusan tersebut, PT LI menjatuhkan hukuman degradasi kepada mereka. Keberlangsungan dan dualisme kompetisi dan akan menjadi pekerjaan rumah bagi PSSI di awal tahun baru.

Continue Reading | komentar

Mutiaram Hitam Dari Jayapura ( Okto Maniani ) layak Merumput Di Eropa




Salah satu kolumnis media asing yang memuji Okto adalah John Duerden, kolumnis ESPN yang juga mantan editor Asia di GOAL.com. Dalam kolomnya berjudul 'Eastern Promise' yang terbit Minggu (2/1), Duerden sangat mengagumi permainan pemain kelahiran Jayapura ini saat menusuk di sayap kiri.

Penampilan gemilang Oktovianus Maniani di ajang Piala AFF 2010 menuai banyak pujian. Tak hanya pujian dari dalam negeri, tapi salah satu media olahraga terbesar di dunia bahkan menganggap pemain sayap Sriwijaya FC ini layak bermain di Eropa.

"Permainan Okto sangat enak dilihat saat dia menusuk di sisi kiri dan dengan usia yang baru 20 tahun, dia masih bisa berkembang," tulis Duerden.

Bahkan, Duerden menyamakan Okto dengan winger Manchester United, Ryan Giggs.

"Namun, jika 'Ryan Giggs Indonesia' ini ingin menyamai pemain aslinya dia harus menambah kecepatannya serta dilengkapi dengan penyelesaian akhir yang akurat," imbuh Duerden.

Dan dalam kolomnya itu, Duerden menempatkan Okto bersama sembilan pemain muda Asia lainnya yang menurut dia sangat layak bermain di kancah liga-liga sepakbola Eropa, dan dapat diboyong klub-klub papan atas pada jendela transfer Januari ini.

Inilah pemain muda Asia yang dinilai layak merumput di Eropa:

1. Deng Zhuoxiang (Shandong/Cina)
2. Ismail Matar (Al Wahda/UAE)
3. Koo Ja Cheol (Jeju United/Korea Selatan)
4. Kawin Thamsatchanan (Muang Thong United/Thailand)
5. Yasser Al Qahtani (Al Hilal/Arab Saudi)
6. Oktovianus Maniani (Sriwijaya FC/Indonesia)
7. Karim Ansarifard (Saipa/Iran)
8. Jungo Fujimoto (Shimizu S-Pulse Jepang)
9. Alexander Geynrikh (Pahktakor/Uzbekistan)
10. Firas Al-Khatib (Al Qadsia/Suriah)

Selama perhelatan Piala AFF lalu, Okto menjadi kepercayaan pelatih Alfred Riedl di sisi kiri Indonesia hampir di seluruh pertandingan Indonesia. Okto berperan besar membantu Indonesia melangkah ke final sebelum digagalkan Malaysia. Sayangnya, Okto absen dalam leg kedua final di Gelora Bung Karno karena akumulasi kartu kuning. Sepanjang turnamen itu, Okto berhasil mencetak satu gol saat Indonesia menggilas Laos 6-0.
Continue Reading | komentar

Profil Pemain Sayap Kiri yang Ganas “ Okto Maniani ”

Penampilan gemilang tim nasional Indonesia di ajang AFF Cup ini ditandai dengan regenerasi pemain inti di beberapa lini. Salah satu yang regenarsi terbaik tersebut terdapat dalam diri Oktovianus Maniani, putra Papua yang bermain cemerlang di lini depan tim Merah-Putih.
Oktovianus Maniani dilahirkan di Jayapura, Papua, 20 tahun silam. Karir pria mungil yang akrab disapa Okto ini di kancah nasional dimulai pada tahun 2008 lalu. Ia terpilih sebagai salah satu pemain yang mewakili Papua di ajang PON 2008. Namun bakat Okto membuat dirinya mampu melejit meninggalkan sesama rekan-rekannya alumni PON 2008 seperti Titus Bonay, Alan Aronggear, David Lali dan Frendy Mofu. Sebelumnya, Okto pernah membela timnas U15. Dirinya pun pernah memperkuatPersipura U18 dan U21 di usia 15 tahun.
Pada tahun 2009, Okto memulai karir klub nya dengan membela PSMS Medan. Namun karena masih terlalu ‘hijau’ saat itu, pemain berukuran mini ini tak mampu berbuat banyak. PSMS pun terdegradasi setelah ditaklukkan Persebaya Surabaya di babak Playoff tim papan bawah. Pada paruh kedua musim itu, Okto sempat membela Persidafon Dafonsoro, namun dirinya dipecat karena mangkir latihan. Akhirnya Okto hengkang ke Persitara Jakarta Utara. Namun lagi-lagi dewi fortuna belum memihaknya di klub tersebut. Persitara juga terdegradasi dari Indonesian Super League.
Namun bakat dan kemampuan Okto memikat sebuah klub papan atas Indonesian Super League. Klub tersebut adalah Sriwijaya FC yang dilatih mantan pelatih timnas, Ivan Kolev. Disini karir Okto kian bersinar, dan membuat pelatih timnas saat ini, Alfred Riedl, tertarik untuk memanggilnya membela Merah-Putih.
Keputusan tersebut tak salah, Okto tampil impresif sebagai sayap kiri timnas. Posisinya pun nyaris tak tergantikan. Bahkan di dua pertandingan awal Piala AFF, Okto tak pernah digantikan dan bermain penuh selama 90 menit.
Tak hanya itu, ia pun memberikan kontribusi bagi 2 kemenangan dahsyat timnas. Uniknya, kontribusi Okto selalu menjadi penutup di dua pertandingan itu. Pada saat melawan Malaysia, umpan silangnya sukses disambar Irfan Bachdim dan membawa Indonesia memimpin dengan skor 5-1. Di pertandingan melawan Laos, Okto yang mencetak gol dengan aksi individunya yang menawan dan Indonesia menang dengan skor telak 6-0.
Sosok Okto mengingatkan Indonesia akan penampilan Boas Salossa. Bukan hanya permainan, secara fisik pun dirinya menyerupai bintang Papua yang tidak dipanggil di ajang AFF karena masalah indisipliner tersebut. Terlebih pada ajang AFF, Okto mencukur habis rambutnya.
Okto merupakan pemain sayap kiri yang ganas. Dribel dan kecepatannya membuat pemain bertahan lawan seringkali pontang panting mengejarnya. Tidak hanya itu, ia juga dikenal rajin melakukan pressing dan memiliki marking yang bagus untuk ukuran pemain sayap murni. Dalam hal kengototan, Okto bisa jadi mengungguli Boas.
Continue Reading | komentar

Satu Lagi Pemain Impor, Ruben Asal Belanda.

Sumber : www.vivanew.com


Pelatih Alfred Riedl telah mencoret tiga pemain ‘impor’ yang diundang pada seleksi tahap pertama timnas U-23. Ada satu lagi pemain ‘impor’ yang kembali mengadu peruntungannya, Ruben Wuarbanaran asal Belanda.
Usai seleksi tahap pertama, 9 Januari 2011 lalu, Riedl memulangkan tiga pemain impor. Mereka adalah Arthur Irawan (Lytham Town), James Zaidan Saragih (New York Cosmos), dan Andre Bitar (FC Cannes).
Seleski tahap kedua yang dimulai Selasa, 11 Januari, kembali diikuti oleh seorang pemain impor Ruben Wuarbanaran. Pemain asal Belanda itu telah tampil pada dua sesi seleksi yang digelar di Lapangan Timnas, Senayan, Jakarta.
Sayang, penampilan Ruben terbentur cedera. Pemain yang tergabung dalam tim FC Den Bosch itu tak bisa menyelesaikan seluruh sesi latihan pagi dan sore akibat mengalami cedera otot paha.
“Ya dia (Ruben) mungkin mengalami cedera karena perjalanan yang melelahkan. Dia baru tiba kemarin dan sudah mengalami sedikit masalah sebelumnya,” kata Riedl, Selasa, 11 Januari 2011.
Mengenai peluang Ruben, Riedl menegaskan sejauh ini belum mengantongi satu pemain impor pun yang layak direkrut. Namun Riedl mengaku masih ingin melihat potensi yang ada pada FC Den Bosch itu.
“Sebelumnya kami telah mencoret tiga pemain asing yang ikut seleksi. Sekarang kami memiliki satu lagi dan sejauh ini penampilannya cukup bagus dan dia kemungkinan bisa tetap tinggal bersama kami,” ujar Riedl.

Continue Reading | komentar

Kesehatan

More on this category »

Olahraga

More on this category »
 
Support : Home | Gaya Hidup | Tip Cinta | Kalimat Mutiara | About Me | Privacy Policy | Sitemap
Copyright © 2011. Pelangi Delapan - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger