Pages

Inilah Daftar Orang Paling Sukses Atau terkaya Di Dunia Terbaru 2010-2011

14 January 2011

Carlos Slim Helu kembali meraih gelar orang terkaya dunia versi majalah Forbes pada Rabu (10/3). Total kekayaan Slim yang mencapai US$ 53,5 miliar ini melampaui kekayaan Bill Gates dan Warren Buffet. Slim menjadi orang pertama dari luar Amerika Serikat (AS) yang memimpin jajaran miliarder dunia dalam 16 tahun terakhir. Nilai kekayaan Slim yang membangun kerajaan telekomunikasi sejak dua dekade lalu, meningkat sebesar US$ 18,5 miliar dalam setahun terakhir.

Di peringkat kedua, ada Bill Gates yang kekayaannya naik US$ 13 miliar menjadi US$ 53 miliar. Lalu, di urutan ketiga adalah pemilik Berkshire Hathaway Inc., Warren Buffet, dengan kekayaan naik US$ 10 miliar menjadi U$ 47 miliar.
Ini yang kedua kalinya sejak 1995 Gates tidak meraih peringkat pertama, tulis majalah tersebut.Ranking 20 orang terkaya dunia versi Forbes adalah:
1. Carlos Slim (Mexico) – 53.5 milyar dolar AS, telekomunikasi
2. Bill Gates (USA) – 53 milyar dolar AS, Microsoft
3. Warren Buffett (USA) – 47 milyar dolar AS, Berkshire Hathaway
4. Mukesh Ambani (India) – 29 milyar dolar AS, Petro kimia, minyak dan gas.
5. Lakshmi Mittal (India) – 28.7 milyar dolar AS, Baja.
6. Larry Ellison (USA) – 28 billion, Oracle
7. Bernard Arnault (France) – 27.5 milyar dolar AS, LVMH
8. Eike Batista (Brazil) – 27 milyar dolar AS, penambangan, minyak.
9. Amancio Ortega (Spain) – 25 milyar dolar AS, pengusaha.
10. Karl Albrecht (Germany) – 23.5 milyar dolar AS, supermarkets
11. Ingvar Kamprad & family (Sweden) – 23 milyar dolar AS, Ikea
12. Christy Walton & family (USA) – 22.5 milyar dolar AS, Walmart
13. Stefan Persson (Sweden) – 22.4 milyar dolar AS, Hennes & Mauritz
14. Li Ka-shing (Hong Kong) – 21 milyar dolar AS, campur-campur
15. Jim Walton (USA) – 20.7 milyar dolar AS, Walmart
16. Alice Walton (USA) – 20.6 milyar dolar AS, Walmart
17. Liliane Bettencourt (France) – milyar dolar AS, L’Oreal
18. S. Robson Walton (USA) – 19.8 milyar dolar AS, Walmart
19. Prince Alwaleed Bin Talal Alsaud (Saudi Arabia) – 19.4 milyar dolar AS, Investasi
20. David Thomson & family (Canada) – $19 milyar dolar AS, berita dan perusahaan informasi Thomson Reuters.

Orang terkaya di Asia
Di Asia, pria yang mendapat predikat sebagai orang terkaya di Asia adalah Mukesh Ambani. Pemilik perusahaan penyulingan dan eksplorasi energi Reliance Industries Ltd. yang berbasis di Mumbai ini berada di urutan keempat dunia. Nilai kekayaan Ambani mencapai US$ 29 miliar, naik US$ 19,5 miliar dari posisi tahun lalu.

Continue Reading | komentar

Kisah Sukses Seorang Pengemis Elit

Charles Pits sedang duduk di bawah jambatan San Francisco tempat beliau tinggal sambil melayari internet unuk mengetahui info terbaru dan terkini, sambil melayari Facebook, MySpace & Twitter..

"Menurut beliau, tv, radio, surat khabar adalah tidak perlu, tapi talian wireless internet adalah paling penting.. ini adalah kerana, dengan adanya internet saya boleh melayari semuanya dan mengetahui isu semasa.."


Charles Pitts kehilangan rumah dan menjadi pengemis selepas jatuh bankrup pada 2 tahun lepas, sehinggalah beliau memilih bawah jambatan untuk tinggal dan meneruskan hidup.. beliau membeli sebuah laptop jenama Toshiba semasa mogok berlaku akibat syarikat itu dibeli oleh Dell..

Di Amerika, produk teknologi boleh didapati dengan murah akibat persaingan yang sengit.. selain itu, orang ramai terutamanya pengemis boleh mendapatkan laptop terpakai dengan harga yang sangat murah dan mampu dimiliki oleh mereka..
Continue Reading | komentar

Penghasilan Pengemis Yang Fantastis Mencapai 10 juta

PENGHASILAN pengemis ternyata sangat besar. rata-rata mereka bisa mengumpulkan uang mulai Rp 5 juta per bulan hingga Rp 23 Juta perbulan.

1. Amerika
Amerika adalah negara yang sangat maju, tapi di lain sisi juga banyak yang hidupnya berada di garis kemiskinan. Bagi orang-orang seperti itu, mengemis dianggap sebagai cara modern paling efisien untuk menghasilkan uang.

Satu pasangan pengemis bernama Jason Pancoast dan Elizabeth Johnson menggambarkan dirinya sebagai 'pengemis kaya'dari Oregon. pasangan ini bisa menghasilkan $ 30-40.000 dalam setahun hanya dari mengemis. jika sedang sepi, mereka dapat mengumpulkan $ 20 sampai $ 50 sehari, tetapi jika sedang ramai penghasilan harian mereka dapat mencapai $ 300.

Bahkan jika sedang beruntung mereka dapat mengumpulkan uang $ 800 dalam sehari!! Atau kalau dirupiahkan menjadi sekitar Rp 7 juta-an. Bayangkan saja, gaji seorang manajer di Indonesia saja kalah dengan pengemis..

2. Australia
Di Sydney pekerjaan mengemis dilakukan oleh kaum 'homeless'. seorang pengemis hanya membutuhkan duduk selama 16 jam perhari sambil menengadahkan tangannya di kawasan ramai di daerah George and Market Sydney CBD dapat mengumpulkan uang sebanyak $ 400 sehari atau setara Rp 3 juta-an itu jika sedang beruntung. Jika sedang sepi maka ia hanya mendapat $ 175 per hari. pengemis disana menabungkan uangnya di bank seminggu sekali.


 
3. Cina
Mengemis disana bukan lagi sebuah cara untuk mendapatkan makan atau bertahan hidup, tetapi sudah menjadi pekerjaan rutin setiap harinya. sebuah survey di cina, setidaknya terdapat 800 orang pengemis di Guangzhou saja. biasanya pengemis disana melakukan pekerjaan itu karena sebuah kecacatan atau penyakit yang dideritanya.

Pemasukan harian mereka rata-rata mencapai 20 sampai 100 yuan, atau setara dengan Rp. 30.000-150.000 sehari. dalam sebulan mereka bisa mendapatkan lebih dari Rp 4 juta.

4. Arab
Arab merupakan salah satu negara yang sudah maju. biasanya pengemis2 disana memanfaatkan moment disaat orang datang ke mesjid untuk sholat. seorang pengemis pria mengatakan biasanya ia meninggalkan istri dan anak perempuannya di depan mesjid untuk meminta-minta.

Dan hal itu memang cukup efisien. dalam sehari ia bisa mengumpulkan uang sebanyak 300 riyal, atau setara Rp. 700-an ribu. Dalam sebulan pengemis itu mampu mengumpulkan uang lebih dari 15 juta rupiah. Bahkan ada seorang pengemis yang tertangkap dan ketahuan menyimpan uangnya sebanyak $ 19.300.. wowwww...itu setara Rp 220 juta rupiah bro..!!


5. Rusia
Di Moskow, beberapa shelter dan rumah sakit adalah tempat bagi para pengemis. Pengemis disana biasanya merupakan orang yang kehilangan pekerjaannya ataupun imigran gelap.

Lebih dari setengahnya merupakan orang yang berusia dibawah 45 tahun. Rata-rata pengemis disana mendapat 200-300 rubles per jam. berarti dalam sehari mereka dapat mengumpulkan uang sebanyak Rp 880 ribu (kalau jam kerjanya cuma 1 jam). Bahkan pendapatan mereka perbulannya dapat mencapai 80.000 rubles,atau setara Rp 23 juta rupiah..!!

6. Moroko
Seorang pengemis wanita berusia 63 tahun mempunyai rekening tabungan di bank dengan jumlah 320.000 dirham, atau setara dengan Rp. 332 juta!! Dia juga mempunyai perhiasan dan rumah yang bagus. wowww!!!

Menurut sebuah penelitian, 62,4% pengemis disana adalah pengemis profesional. mereka dapat mengumpulkan rata-rata 200 dirham atau setara Rp 200 ribu dalam sehari. Itupun belum termasuk saat moment tertentu, yang biasanya bisa dapat lebih banyak lagi. Dalam sebulan rata mereka mendapat 6000 dirham (Rp 6 juta-an).

7. Indonesia

Wah.. ternyata pemasukan pengemis indonesia cukup tinggi juga bro.. Cak To, pengemis asal surabaya, punya 2 sepeda motor, sebuah mobil CR-V, dan empat rumah. Semua itu didapatkannya dari hasil mengemis!! Ya memang bukan dia sendiri yang meminta-minta. Penghasilan yang ia dapat Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per hari, yang berarti Rp 6 juta hingga Rp 9 juta per bulan.

Tapi jangan jadi pengemis ya, gara-gara lihat postingan ini karena ada pepatah mengatakan lebih baik tangan di atas daripada tangan dibawah.
Continue Reading | komentar

Perjalanan Sukses Seorang Pengemis , Cak To Di Surabaya

Bos Pengemis Tinggal Nikmati Hidup.

Cak To, begitu dia biasa dipanggil. Besar di keluarga pengemis, berkarir sebagai pengemis,
dan sekarang jadi bos puluhan pengemis di Surabaya . Dari jalur
minta-minta itu, dia sekarang punya dua sepeda motor, sebuah mobil gagah, dan empat rumah.
Berikut kisah hidupnya.
Cak To tak mau nama aslinya dipublikasikan. Dia juga tak mau wajahnya terlihat ketika difoto untuk harian ini. Tapi, Cak To mau bercerita cukup banyak tentang hidup dan ”karir”-nya. Dari anak pasangan pengemis yang ikut mengemis, hingga sekarang menjadi bos bagi sekitar 54 pengemis di Surabaya.
Setelah puluhan tahun mengemis, Cak To sekarang memang bisa lebih menikmati hidup. Sejak 2000, dia tak perlu lagi meminta-minta di jalanan atau perumahan. Cukup mengelola 54 anak buahnya, uang mengalir teratur ke kantong.
Sekarang, setiap hari, dia mengaku mendapatkan pemasukan bersih Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Berarti, dalam sebulan, dia punya pendapatan Rp 6 juta hingga Rp 9 juta.
Cak To sekarang juga sudah punya rumah di kawasan Surabaya Barat, yang didirikan di atas tanah seluas 400 meter persegi. Di kampung halamannya di Madura, Cak To sudah membangun dua rumah lagi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk emak dan bapaknya yang sudah renta. Selain itu, ada satu lagi rumah yang dia bangun di Kota Semarang.
Untuk ke mana-mana, Cak To memiliki dua sepeda motor Honda Supra Fit dan sebuah mobil Honda CR-V kinclong keluaran 2004.
Tidak mudah menemui seorang bos pengemis. Ketika menemui wartawan harian ini di tempat  yang sudah dijanjikan, Cak To datang menggunakan mobil Honda CR-V-nya yang berwarna biru metalik.
Meski punya mobil yang kinclong, penampilan Cak To memang tidak terlihat seperti ”orang mampu”. Badannya kurus, kulitnya hitam, dengan rambut berombak dan terkesan awut-awutan. Dari gaya bicara, orang juga akan menebak bahwa pria kelahiran 1960 itu tak mengenyam pendidikan cukup. Cak To memang tak pernah menamatkan sekolah dasar.
Dengan bahasa Madura yang sesekali dicampur bahasa Indonesia, pria beranak dua itu mengaku sadar bahwa profesinya akan selalu dicibir orang. Namun, pria asal Bangkalan tersebut tidak peduli. ”Yang penting halal,” ujarnya mantap.
Cak To bercerita, hampir seluruh hidupnya dia jalani sebagai pengemis. Sulung di antara empat bersaudara itu menjalani dunia tersebut sejak sebelum usia sepuluh tahun. Menurtu dia, tidak lama setelah peristiwa pemberontakan G-30-S/PKI.
Maklum, emak dan bapaknya dulu pengemis di Bangkalan. ”Dulu awalnya saya diajak Emak untuk meminta-minta di perempatan,” ungkapnya.
Karena mengemis di Bangkalan kurang ”menjanjikan”, awal 1970-an, Cak To diajak orang tua pindah ke Surabaya. Adik-adiknya tidak ikut, dititipkan di rumah nenek di sebuah desa di sekitar Bangkalan. Tempat tinggal mereka yang pertama adalah di emprean sebuah toko di kawasan Jembatan Merah.
Bertahun-tahun lamanya mereka menjadi pengemis di Surabaya. Ketika remaja, ”bakat” Cak To untuk menjadi bos pengemis mulai terlihat.
Waktu itu, uang yang mereka dapatkan dari meminta-minta sering dirampas preman. Bapak Cak To mulai sakit-sakitan, tak kuasa membela keluarga. Sebagai anak tertua, Cak To-lah yang melawan. ”Saya sering berkelahi untuk mempertahankan uang,” ungkapnya bangga.
Meski berperawakan kurus dan hanya bertinggi badan 155 cm, Cak To berani melawan siapa pun. Dia bahkan tak segan menyerang musuhnya menggunakan pisau jika uangnya dirampas. Karena keberaniannya itulah, pria berambut ikal tersebut lantas disegani di kalangan pengemis. ”Wis tak nampek. Mon la nyalla sebet (Kalau dia bikin gara-gara, langsung saya sabet, Red),” tegasnya.
Selain harus menghadapi preman, pengalaman tidak menyenangkan terjadi ketika dia atau keluarga lain terkena razia petugas Satpol PP. ”Kami berpencar kalau mengemis,” jelasnya.
Kalau ada keluarga yang terkena razia, mau tidak mau mereka harus mengeluarkan uang hingga ratusan ribu untuk membebaskan.
Cak To tergolong pengemis yang mau belajar. Bertahun-tahun mengemis, berbagai ”ilmu” dia dapatkan untuk terus meningkatkan penghasilan. Mulai cara berdandan, cara berbicara, cara menghadapi aparat, dan sebagainya.
Makin lama, Cak To menjadi makin senior, hingga menjadi mentor bagi pengemis yang lain. Penghasilannya pun terus meningkat. Pada pertengahan 1990, penghasilan Cak To sudah mencapai Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu per hari. ”Pokoknya sudah enak,” katanya.
Dengan penghasilan yang terus meningkat, Cak To mampu membeli sebuah rumah sederhana di kampungnya. Saat pulang kampung, dia sering membelikan oleh-oleh cukup mewah. ”Saya pernah beli oleh-oleh sebuah tape recorder dan TV 14 inci,” kenangnya.
Saat itulah, Cak To mulai meniti langkah menjadi seorang bos pengemis. Dia mulai mengumpulkan anak buah.
Cerita tentang ”keberhasilan” Cak To menyebar cepat di kampungnya. Empat teman seumuran mengikutinya ke Surabaya. ”Kasihan, panen mereka gagal. Ya sudah, saya ajak saja,” ujarnya enteng.
Sebelum ke Surabaya, Cak To mengajari mereka cara menjadi pengemis yang baik. Pelajaran itu terus dia lanjutkan ketika mereka tinggal di rumah kontrakan di kawasan Surabaya Barat. ”Kali pertama, teman-teman mengaku malu. Tapi, saya meyakinkan bahwa dengan pekerjaan ini, mereka bisa membantu saudara di kampung,” tegasnya.
Karena sudah mengemis sebagai kelompok, mereka pun bagi-bagi wilayah kerja. Ada yang ke perumahan di kawasan Surabaya Selatan, ada yang ke Surabaya Timur.
Agar tidak mencolok, ketika berangkat, mereka berpakaian rapi. Ketika sampai di ”pos khusus”, Cak To dan empat rekannya itu lantas mengganti penampilan. Tampil compang-camping untuk menarik iba dan uang recehan.
Hanya setahun mengemis, kehidupan empat rekan tersebut menunjukkan perbaikan. Mereka tak lagi menumpang di rumah Cak To. Sudah punya kontrakan sendiri-sendiri.
Pada 1996 itu pula, pada usia ke-36, Cak To mengakhiri masa lajang. Dia menyunting seorang gadis di kampungnya. Sejak menikah, kehidupan Cak To terus menunjukkan peningkatan…
Setiap tahun, jumlah anak buah Cak To terus bertambah. Semakin banyak anak buah, semakin banyak pula setoran yang mereka berikan kepada Cak To. Makanya, sejak 2000, dia sudah tidak mengemis setiap hari.
Sebenarnya, Cak To tak mau mengungkapkan jumlah setoran yang dia dapatkan setiap hari. Setelah didesak, dia akhirnya mau buka mulut. Yaitu, Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per hari, yang berarti Rp 6 juta hingga Rp 9 juta per bulan.
Menurut Cak To, dia tidak memasang target untuk anak buahnya. Dia hanya minta setoran sukarela. Ada yang setor setiap hari, seminggu sekali, atau sebulan sekali. ”Ya alhamdulillah, anak buah saya masih loyal kepada saya,” ucapnya.
Dari penghasilannya itu, Cak To bahkan mampu memberikan sebagian nafkah kepada masjid dan musala di mana dia singgah. Dia juga tercatat sebagai donatur tetap di sebuah masjid di Gresik. ”Amal itu kan ibadah. Mumpung kita masih hidup, banyaklah beramal,” katanya.
Sekarang, dengan hidup yang sudah tergolong enak itu, Cak To mengaku tinggal mengejar satu hal saja. ”Saya ingin naik haji,” ungkapnya. Bila segalanya lancar, Cak To akan mewujudkan itu pada 2010 nanti…



Continue Reading | komentar (2)

Rahasia Kelezatan Nasi Pecel Khas Madiun

13 January 2011



Pecel adalah makanan khas Kota Madiun, Jawa Timur, Indonesia yang terbuat dari rebusan sayuran berupa bayam, tauge, kacang panjang, kemangi, daun turi, krai (sejenis mentimun) atau sayuran lainnya yang dihidangkan dengan disiram sambal pecel. Konsep hidangan pecel ada kemiripan dengan salad bagi orang Eropa, yakni sayuran segar yang disiram topping mayonaise. Cuma kalau untuk pecel toppingnya sambal pecel.

Bahan utama dari sambal pecel adalah kacang tanah dan cabe rawit yang dicampur dengan bahan lainnya seperti daun jeruk purut, bawang, asam jawa, merica dan garam. Pecel sering juga dihidangkan dengan rempeyek kacang, rempeyek udang atau lempeng beras. Selain itu pecel juga biasanya disajikan dengan nasi putih yang hangat ditambah daging ayam atau jerohan.

Cara penyajian di hidangkan dengan daun pisang yang dilipat yang disebut pincuk. Masakan ini mirip dengan gado-gado, walau ada perbedaan dalam bahan-bahan yang digunakan. Rasa pecel yang pedas menyengat menjadi ciri khas dari masakan ini.
Rahasia kelesatnya terletak pada penyajian nasi pecel tersebut, yang dihidangkan dengan sepincuk daun pisang. Apalagi kalau kita nikmati bersama seseorang yang sangat berarti dalam hidup kita….!!!
So sweet gan.  

Berita Terkait :
Continue Reading | komentar

Kesehatan

More on this category »

Olahraga

More on this category »
 
Support : Home | Gaya Hidup | Tip Cinta | Kalimat Mutiara | About Me | Privacy Policy | Sitemap
Copyright © 2011. Pelangi Delapan - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger