22 April 2011
Share
Film porno tiga dimensi pertama Hong Kong, Sex And Zen: Extreme Ecstasy, memecahkan rekor kelarisan yang sebelumnya dipegang Avatar di Kota itu. Film itu mengumpulkan HK$ 2,8 juta atau sekitar Rp 3,1 miliar pada hari pertama pemutarannya pekan lalu. Perolehan ini menyalib pendapatan film epik fiksi ilmiah kary James Cameron yang telah menghimpun HK$ 2,6 juta.
Pembuat film porno itu mengumumkan pendapatanya pada Kamis (21/4). Film itu telah mengumpulkan HK$ 15 juta atau Rp 16,6 miliar sejak pertama dirilis, kata mereka. Para penggemar film--dari kalangan pegawai, pensiunan dan mahasiswa--berdiri di antrean panjang di luar gedung-gedung bioskop Hong Kong pada hari pertama pemutaran film itu.
Film itu dibuat berdasarkan sebuah karya sastra erotik Cina klasik. Film berbahasa Kanton dengan biaya produksi sekitar Rp 27,6 miliar itu menyajikan adegan-adegan seks yang sangat tampak. Film berlatar dinasti Ming itu mengisahkan seorang anak muda yang, setelah diperkenalkan pada dunia erotik seorang aristokrat, menyadari bahwa bekas istrinya adalah cintanya yang sejati. Film itu menampilkan aktris dewasa Jepang, Yukiko Suo dan Saori Hara.
Menurut produsernya, film itu punya daya tarik yang kuat di pasar-pasar Asia, termasuk Jepang dan Korea Selatan, juga Eropa dan Amerika Serikat. Biro-biro wisata dikabarkan telah mengatur perjalanan para penggemar film dari daratan Cina, yang sensor ketatnya melarang pemutaran film ini, untuk menontonnya di Hong Kong dan Taiwan.
Munculnya film ini telah memancing minat para sineas lain untuk memproduksi film porno 3D serupa. Sutradara Italia, Tinto Brass, misalnya, telah mengumumkan akan membuat ulang Caligula, film yang dibikinnnya pada 1979, dalam bentuk film tiga dimensi.( Sumber )
Film itu dibuat berdasarkan sebuah karya sastra erotik Cina klasik. Film berbahasa Kanton dengan biaya produksi sekitar Rp 27,6 miliar itu menyajikan adegan-adegan seks yang sangat tampak. Film berlatar dinasti Ming itu mengisahkan seorang anak muda yang, setelah diperkenalkan pada dunia erotik seorang aristokrat, menyadari bahwa bekas istrinya adalah cintanya yang sejati. Film itu menampilkan aktris dewasa Jepang, Yukiko Suo dan Saori Hara.
Menurut produsernya, film itu punya daya tarik yang kuat di pasar-pasar Asia, termasuk Jepang dan Korea Selatan, juga Eropa dan Amerika Serikat. Biro-biro wisata dikabarkan telah mengatur perjalanan para penggemar film dari daratan Cina, yang sensor ketatnya melarang pemutaran film ini, untuk menontonnya di Hong Kong dan Taiwan.
Munculnya film ini telah memancing minat para sineas lain untuk memproduksi film porno 3D serupa. Sutradara Italia, Tinto Brass, misalnya, telah mengumumkan akan membuat ulang Caligula, film yang dibikinnnya pada 1979, dalam bentuk film tiga dimensi.( Sumber )